Laman

Kamis, 01 Desember 2011

Remember Me. Do You?


Cerita yang baik adalah cerita yang dapat menjawab gagasan besar tentang ideologi cerita tersebut di bagian suspense (bagian antara resolusi dan ending). Namun film ini berbeda dengan teknik plot seperti diatas.
Pada saat suspense, semua masalah terselesaikan dan membuat adegan suspense serasa seperti ending. Konflik banyak tokoh selesai sehingga pemirsa mungkin berfikir bahwa film ini miskin  konflik.
Pendapat itu bisa saja dilemparkan karena di dalam film ini semua konflik adalah konflik sosial dalam keluarga yang bersifa domestik. Pada adengan suspense pula sebenarnya simbol-simbol dari permasalahan dalam film ini dibangun. seperti adengan saat guru menegur adik
dari tokoh utama pria yang melamun di dalam kelas. Kemudian guru tersebut berjalan melewati papan tulis yang bertuliskan tanggal hari itu adalah Selasa 11 September 2001.
Adegan selanjutnya adalah saat  tokoh utama berdiri di dekat jendela kemudian kamera menanggap figurnya dengan cara zoom out, hingga nampak bahwa gedung tempat ayahnya bekerja adalah gedung Penatgon.
Tidak digambarkan dalam film peristiwa jatuhnya pesawat, hanya ada potongan kecil adengan tentang puing-puing dan debu yang berterbangan di langit. Tokoh utama meninggal saat semua konflik dari tiap tokoh selesai.
Dalam film tersebut, tidak diceritakan baik secara implisit maupun metofora tentang keberpihakan politis dari tentang tragedi 9/11. Tragedi tersebbut hanya setting pengantardari ideologi yang diwakili lewat judulnya “Remember Me”.
Film ini ingin menngungkapkan tentang cinta kasih dan usaha untuk memilliki hubungan keluarga yang utuh. “Remember Me” dalam arti sebenarnnya adalah untuk selalu mengingat keluarga kita siapapun itu, di saat susah dan sedih dan menghargai kehadirannya, sebelum maut (dengan cara apapaun-dengan perisstiwa 9/11 ataupun tidak)mengambil orang yang kita sayangi.
Tulisan ini akan saya tutup dengan opini saya tentang element intrinsik dan ektrinsik dari film ini. Bagi saya pribadi, untuk film Holliwood, film ini unik dan menceritakan tentang hal-hal sosial yang domistik tetapi kadang dilupakan. Selamat menonton dan jangan lupa untuk tetap sadar (conscious) selama menonton film (apapun) agar inti dan maksud dan tersirat dapat ditangkap.

2 komentar:

  1. Belum nonton, padahal pilem ini sudah ada di draft.

    Tokoh utamanya mati ya? Wew, padahal aku penganut hepi ending haha

    BalasHapus
  2. Huahahaha. Semoga bukan hegemoni Korea. iya Pak Hakim. Makanya headline via FB saya kasih judul. "What have you learn from strangers' death"
    Saya juga tergugah dengan setting 9/11 yang mengingatkan kita pada kasih sayang dan keutamaan kebersamaan.

    BalasHapus