Malam kemaren teman saya genap berusia 30 tahun. Kebetulan
sekali hari Jumat tepat dengan jadwal kami kumpul bersama di Gubug Café (Jalan
Rotawu 2 Jember). Hari itu, Ayun kerja hingga sore hari hingga dia tidak sempat
pulang ke rumahnya. Ayun sedang tidur di rumah Ira waktu jam 9 malam Wulan
telepon menanyakan kabarnya. Langsung saja Ayun pergi ke Gubug dan sampai pukul
09.30 malam di Gubug. Kami memang sudah tidak memegang prinsip tradisi lama
seperti meyiram teman yang sedang ulang tahun, merayakan dengan pesta, maupun
mentraktir makanan. Bagi kamu ucapan selamat sudah cukup.
Saya ingat sorakan yang diujar Ayun ketika baru dating. “Aku
30, teman!” Katanya dengan nada tinggi nyaris teriak. Ayun duduk di sebelah
saya membuka Notebook dan mengintip ucapan selamat Ulang Tahun di Beranda
Facebooknya. Dia tertawa sambil berusaha mengidentifikasi beberapa teman yang
memakai nama alias atau tidak dikenal secara personal.
Ayun kemudian berkata “Usia 30 tidak ada yang special, semua
sama saja. Yaaa, rasanya kaya gini ini.”
Bagi orang yang tidak mengenal pribadi Ayun, mungkin pernyataan
tersebut terkesan sinikal dan pesimistik. Tapi kami tahu maksud tersirat dari
kalimat yang ditutur Ayun.
Saya jadi teringat pesohor musik Amerika yang meninggal 2
bulan lalu. Saya tidak ingin disibukkan dengan penyebab kematian Amy Winehouse
yang menutup usianya pada umur 27 tahun. Terhegemoni dengan mitos 27, saya
bersykur saya dapat melewati angka keramat tersebut karena saya sendiri
memiliki kemungkinan berkeinginan bunuh diri yang tinggi. Tidak hanya keinginan
bunuh diri biasa-bahkan secara ilmiah-terapis spikolog saya selalu
mewanti-wanti untuk mengendalikan emosi saya karena kecenderungan bunuh diri
yang masih tinggi.(Rahasia yang saya simpan sampai tulisan ini terbit.)
Banyak foto Amy di unggah paska mangkatnya bintang ini.
Salah satu yang saya tanpa sengaja klik adalah foto dengan tulisan “Such a
waste of talent.” yang membuat saya terharu. Dalam banyak konflik konflik
sosial yang berpengaruh besar terhadap konflik pribadi saya, saya sadar benar
sudah berapa kali saya berpikiran untuk mengahiri hidup model Kurt Cobain atau
mendiang Herculine Barbin. Namun setelah saya melihat foto Amy tersebut, saya
menolak
jika suatu hari ada orang menulis “Such a weste of talent” di wall
Facebook saya ataupun di akun Twiiter maupun di pusara saya. Saya sadar waktu
sudah menjadi teman yang tidak pernah berbohong dan tidak pernah terlambat
datang pada saya. Dari banyak waktu, saya kehilangan banyak teman dan banyak
kesempatan agar saya dapat memiliki teman baru dan menbuat kesempatan baru
pula. Ayun termasuk teman yang saya temukan dan dengan dia saya merasa punya
kesempatan untuk mencipta kemungkinan dan memberi kemungkinan baru pada orang
lain.
Kemudian saya berkata pada Ayun “Aku gak takut berusia 30,
Yun. Malah aku pengen cepat merasakan” mungkin yang saya maksud adalah saya
ingin bertemu dengan banyak kesempatan baru lagi. Antusiasnya masih sama
seperti antusias saya sebagai gadis beumur 18 tahun yang ingin tahu rasanya
kuliah. Saya masih ingin melanjutkan hidup dengan memberi ruang keinginan bunuh
diri bertarung diotak saya hingga perasaan itu sadar bahwa dia hanya pikiran
kecil diantara ide saya yang luas. Saya masih ingin tumbuh, menuah, dan
berlemak (kalau bisa jangan) sampai seseorang akan menulis di pusara saya “What
a valuable talent, Ajeng.”
Selamat ulang tahun Ayuningtyas Saptarini “Such a advantage
talent”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar