Laman

Jumat, 09 September 2011

Ingin Menua


Malam kemaren teman saya genap berusia 30 tahun. Kebetulan sekali hari Jumat tepat dengan jadwal kami kumpul bersama di Gubug Café (Jalan Rotawu 2 Jember). Hari itu, Ayun kerja hingga sore hari hingga dia tidak sempat pulang ke rumahnya. Ayun sedang tidur di rumah Ira waktu jam 9 malam Wulan telepon menanyakan kabarnya. Langsung saja Ayun pergi ke Gubug dan sampai pukul 09.30 malam di Gubug. Kami memang sudah tidak memegang prinsip tradisi lama seperti meyiram teman yang sedang ulang tahun, merayakan dengan pesta, maupun mentraktir makanan. Bagi kamu ucapan selamat sudah cukup.
Saya ingat sorakan yang diujar Ayun ketika baru dating. “Aku 30, teman!” Katanya dengan nada tinggi nyaris teriak. Ayun duduk di sebelah saya membuka Notebook dan mengintip ucapan selamat Ulang Tahun di Beranda Facebooknya. Dia tertawa sambil berusaha mengidentifikasi beberapa teman yang memakai nama alias atau tidak dikenal secara personal.
Ayun kemudian berkata “Usia 30 tidak ada yang special, semua sama saja. Yaaa, rasanya kaya gini ini.”
Bagi orang yang tidak mengenal pribadi Ayun, mungkin pernyataan tersebut terkesan sinikal dan pesimistik. Tapi kami tahu maksud tersirat dari kalimat yang ditutur Ayun.
Saya jadi teringat pesohor musik Amerika yang meninggal 2 bulan lalu. Saya tidak ingin disibukkan dengan penyebab kematian Amy Winehouse yang menutup usianya pada umur 27 tahun. Terhegemoni dengan mitos 27, saya bersykur saya dapat melewati angka keramat tersebut karena saya sendiri memiliki kemungkinan berkeinginan bunuh diri yang tinggi. Tidak hanya keinginan bunuh diri biasa-bahkan secara ilmiah-terapis spikolog saya selalu mewanti-wanti untuk mengendalikan emosi saya karena kecenderungan bunuh diri yang masih tinggi.(Rahasia yang saya simpan sampai tulisan ini terbit.)
Banyak foto Amy di unggah paska mangkatnya bintang ini. Salah satu yang saya tanpa sengaja klik adalah foto dengan tulisan “Such a waste of talent.” yang membuat saya terharu. Dalam banyak konflik konflik sosial yang berpengaruh besar terhadap konflik pribadi saya, saya sadar benar sudah berapa kali saya berpikiran untuk mengahiri hidup model Kurt Cobain atau mendiang Herculine Barbin. Namun setelah saya melihat foto Amy tersebut, saya menolak
jika suatu hari ada orang menulis “Such a weste of talent” di wall Facebook saya ataupun di akun Twiiter maupun di pusara saya. Saya sadar waktu sudah menjadi teman yang tidak pernah berbohong dan tidak pernah terlambat datang pada saya. Dari banyak waktu, saya kehilangan banyak teman dan banyak kesempatan agar saya dapat memiliki teman baru dan menbuat kesempatan baru pula. Ayun termasuk teman yang saya temukan dan dengan dia saya merasa punya kesempatan untuk mencipta kemungkinan dan memberi kemungkinan baru pada orang lain.
Kemudian saya berkata pada Ayun “Aku gak takut berusia 30, Yun. Malah aku pengen cepat merasakan” mungkin yang saya maksud adalah saya ingin bertemu dengan banyak kesempatan baru lagi. Antusiasnya masih sama seperti antusias saya sebagai gadis beumur 18 tahun yang ingin tahu rasanya kuliah. Saya masih ingin melanjutkan hidup dengan memberi ruang keinginan bunuh diri bertarung diotak saya hingga perasaan itu sadar bahwa dia hanya pikiran kecil diantara ide saya yang luas. Saya masih ingin tumbuh, menuah, dan berlemak (kalau bisa jangan) sampai seseorang akan menulis di pusara saya “What a valuable talent, Ajeng.”
Selamat ulang tahun Ayuningtyas Saptarini “Such a advantage talent”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar