Laman

Selasa, 26 Maret 2013

Tunggu

Selalu ada tawaran untuk pulang. Tapi sepertinya perjalanku hanya berupa keberangkatan.

Aku selalu berusaha mendekati diriku. Mengetahui yang harus kulakukan adalah menjauh dari apa yang ada dalam diriku.

Sampai nanti ada yang membuka tangannya. Di mana empunya tangan itu hatinya adalah rumahku dan denyutnya adalah diri.

Sampai semua hari dilampaui. Biarkan aku berhujan tanpa payung, menjadi medium atas apa yang telah terjadi dan apa sesudahnya untuk kelak.

Karena yang memuliakan waktu adalah tunggu.


puitwit 25 maret menjelang tidur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar