Laman

Kamis, 11 Juli 2013

Mendengarmu Terus

Ternyata sudah hampir satu tahum kamu pergi.
Aku, tidak pernah menyangka bahwa aku bisa mengalami kehilangan sebesar aku kehilanganmu. Bahkan setelah aku melihat banyak memorial dari orang-orang terdekatku.

Semalam dan banyak malam kebelakang aku kadang terbangun dan mengingatmu. Tapi mungkin malam tadi, adalah kesempatan mengingat hampir setahun kepergianmu.

Banyak waktu aku masih berfikir bisa bicara denganmu lagi, tapi aku hanya berjalan dengan kenangan, berusaha mengingat-ingat pesan-pesan hasil obrolan kita. Membayangkan apa yang akan kamu respon dengan banyak keadaan disini.

Mengaingat setahun kemarin karena kamu kami berkumpul. Itu semacam kebisaanmu yang masih kamu miliki bahkan sampai sekarang. Saat kami saling bertemu dan menyapa, namamu selalu dimunculkan oleh teman-teman bahkan pada saat aku belum benar-benar siap.

Aku masih punya janji, satu janji besar, sebenarnya kau pun tidak mungkin menagihnya, toh pembicaraan malam-malam itu selalu membawaku kepada siapa nanti aku dan kepada siapa aku akan berlabuh. Aku akan melaksanakannya. Sambil sesekali kembali ke masa lalu dan mengingatmu. 

Andai saja kamu (secara material) melihatku hari ini, kamu akan seperti ibuku. Terkejut. Terkejut bahwa dia sendiri tidak percaya aku bisa bangun lagi dan mau memulai dari awal.

Maaf untuk tidak bisa benar-benar melupakanmu dengan utuh. Kamu mau kan menjadi bagian dari itu, dari sesuatu yang ada disebelahku saat aku berdoa. Aku akan menciptakan banyak ruang untukmu. Ruang yang orang lain sangka itu adalah aku.Karena aku tidak bisa melepasmu dengan utuh.

Selamat jalan. Selalu dan selamanya selamat jalan. Untuk perpisahan kita yang sepertinya terus terjadi setiap hari, berulang-ulang.
Aku kirim lagu ini untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar